Menikmati Keindahan Gunung Merbabu via Suwanting
Setelah nanjak Gunung Kerenceng di Sumedang, kali ini aku pergi cukup jauh dari ibu kota. Aku belum lama ini berangkat ke Magelang mendaki Gunung Merbabu. Iya, Gunung dari kecil sudah aku lihat dari kejauhan di kota kelahiran mendiang ayah di Boyolali. Gunung yang banyak temanku bilang akan menjadi candu. Setelah kudaki, aku rasa itu benar adanya.
Trip kali ini aku enggak bergabung dengan tim Backpacker Jakarta, tapi ikut open trip yang diogranisir oleh Tiga Dewa Adventures. Tiga Dewa Adventures ini adalah jasa open trip yang menyediakan tur mendaki gunung ke berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari Gunung Gede, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Kerinci, Rinjani dan masih banyak lagi. Kalau ingin tahu informasi lebih lanjut, silakan ketuk di sini untuk selengkapnya.
Singkat cerita aku ikut trip bareng Tiga Dewa Adventures ini bersama temanku, kak Marsya, yang juga hobi naik gunung. Bedanya dia sudah sampai ke atap Jawa, Semeru, sedangkan aku baru pertama kalo menyentuh 3000 mdpl pertamaku di pendakian Merbabu ini. Kami iseng sih lebih tepatnya, kepingin nanjak gunung bareng yang akhirnya kesampaian juga.
Perjalanan Menuju Magelang
Kami berangkat menuju Magelang dari Jakarta anggal 25 Maret 2022 sekitar pukul 22.00. Meeting point untuk peserta open trip Jakarta ada di parkir bus UKI. Tapi kalau trip Tiga Dewa juga ada meeting point lainnya seperti Yogyakarta dan basecamp. Kami berangkat rombongan dua mobil elf, kurang lebih jumlah peserta ada 30 - 36 orang.
Perjalanan berlangsung kurang lebih 8 jam atau lebih. Kami sampai di basecamp sekitar pukul 7 atau 8 pagi. Sesampainya di basecamp kami disambut oleh tuan rumah dengan sarapan yang telah disediakan. Kami juga diberi persiapan bekal nasi bungkus untuk selama perjalanan nanti.
Trekking Gunung Merbabu via Suwanting
Kami mulai mendaki ke gunung Merbabu sekitar pukul 10 pagi. Hari cukup cerah pagi itu, kami sangat semangat dan antusias untuk naik ke puncak. Ada dua pilihan untuk menuju gerbang rimba (titik mendaki pertama) Gunung Merbabu; jalan kaki atau naik ojek Jarak tempuhnya lumayan jauh kurang lebih hampir 1 atau 2 KM dari pemukiman warga. Kalau naik ojek, kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp 10.000 sekali jalan. Sepanjang perjalanan, kamu akan menikmati pemandangan perkebunan milih warga yang dikelola dengan baik.
Sesampainya di gerbang rimba, kami berdoa dan melakukan persiapan mendaki. Kami dipecah menjadi beberapa regu kecil guna mempermudah jalan pendakian. Perjalanan menuju pos pertama bisa dibilang cukup mudah. Medannya masih landari, vegetasi yang ada juga tidak menyulitkan.
Perjalanan mulai terasa berat saat kabut datang. Cuaca yang tadi cerah dan panas seketika berubah menjadi mendung namun cukup lembab. Sesekali gerimis kecil menyerang selama perjalanan ke puncak.
Untuk menuju puncak kami harus melewati 3 pos. Pos 1 yaitu Lembah Lempong dengan trekking yang enggak begitu sulit namun sudah cukup menguras energi. Pos 2 Lembah Mitoh di mana trekking sudah mulai berat dan sangat menguras tenaga. Kemiringan medan sudah diatas 60 derajat, bahkan sesekali harus dibantu dengan webbing guna mempermudah jalan kami. Menurut aku, perjalanan dari pos 2 ke pos 3 adalah yang tertulis dan paling menguras tenaga. Bagi kamu yang masih pemula sekali, sangat tidak disarankan untuk mendaki Gunung Merbabu via Suwanting.
Setelah perjalanan yang sangat berat kami pun sampai dipuncak pukul 17.15. Membutuhkan waktu yang cukup lama karena banyak istirahatnya, terlebih medan yang basah dan cukup berat karena hujan dan gerimis selama perjalanan. Kami beristirahat di tenda yang telah disiapkan panitia Tiga Dewa Adventures di pos 3. Oiya, sekedar informasi sebelum pos 3 ini ada pos air, jadi enggak usah takut akan kehabisan air karena ada mata air langsung yang cukup dekat dengan pos 3.
Puncak Gunung Merbabu via Suwanting
Perjalanan menuju Puncak Suwanting sangat berat. Kemiringan tanah mungkin sekitar 70 derajat, tapi untungnya medannya bukan tanah yang berat melainkan padang savana. Untuk menuju Puncak Suwanting kita harus melewati 3 pos savana. Selama perjalanan menuju Puncak Suwanting kita disuguhkan dengan pemandangan gagahnya Gunung Merapi dari kejauhan. Indah sekali.
Sesampainya di puncak Suwanting jangan lupa untuk berswafoto dengan latar belakang yang indah. Sayangnya ketika sampai dipuncak kabut masih menyerang. Kalau cuacanya cerah, pemandangan dari Puncak Suwanting ini adalah kota Magelang dan rentetan formasi Gunung lainnya seperti gunung Andong, Sindoro, Sumbing yang bisa kita lihat dari kejauhan.
Sepuasnya berfoto di Puncak Suwanting, kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Triangluasi. Puncak Triangluasi adalah puncak tertinggi Gunung Merbabu diketinggian 3142mdpl. Untuk menuju puncak Triangluasi, dibutuhkan waktu kurang lebih 20 - 30 menit berjalan dengan medan yang enggak begitu sulit. Di puncak Triangulasi terdapat tugu puncak Gunung Merbabu yang bisa dijadikan latar foto, seperti foto aku dan teman-teman dari Tiga Dewa Adventure di bawah ini.
Kembali ke Basecamp Suwanting
Kami mulai perjalanan turun menuju basecamp pukul 11.00 siang. Kabut menyerang basecamp perkemahan di pos 3. Perjalanan turun sama beratnya dengan perjalanan naik. Medan yang terjal membuat kita harus ekstra hati-hati, jangan sampai kaki menjadi cidera karena salah langkah.
Waktu tempuh saat turun cenderung lebih cepat karena aku sampai basecamp kurang lebih pukul 15.30. Jadi kurang lebih hanya sekitar 4 - 5 jam saja untuk menuruni Merbabu via Suwanting. Perjalanan diakhiri dengan aku yang kelaparan dan menghabiskan dua porsi mie instan di basecamp.
Pengalaman mendaki Gunung Merbabu ini sangat berkesan untukku. Selain ini adalah 3000mdpl pertamaku, pemandangan cantik Merbabu via Suwanting ini menjadi candu. Untuk kamu yang masih pemula sebagai pendaki, jalur Suwanting ini harus dipertimbangkan kembali ya mengingat medannya yang sangat membuat sinting. Terlepas dari itu, terima kasih Tiga Dewa Adventure, terima kasih Gunung Merbabu untuk pengalamannya kau sungguh indah. Sampai bertemu di lain kesempatan.
Comments
Post a Comment