Indahnya Alam Surya Kencana Gunung Gede Pangrango

Ada banyak dan beragam cara untuk refreshing. Ada yang jalan-jalan ke mall, makan di cafe favorit, pergi ke pantai, atau yang belakangan ini sering aku lakuin: mendaki gunung. Edisi kali ini aku enggak mendaki gunung bersama Backpacker Jakarta atau ikut open trip, tapi kali ini ditemani sama teman-teman masa SMA aku; Permana & Temon. Setelah berbulan-bulan mempersiapkan dan merencanakan, akhirnya bisa terlaksana juga pendakian gunung ini. Enggak jauh-jauh kok mendaki gunungnya, kami pergi mendaki ke Gunung Gede via Putri yang ada di Cianjur, Jawa Barat.

Surya Kencana Gunung Gede Pangrango

Karena trip ini kami lakukan secara mandiri, aku juga akan bagikan ke kalian detail lainnya mulai dari persiapan dan juga apa kendala yang kami hadapi selama pendakian ya. Jadi, buat kalian yang merencakan untuk pergi muncak ke Gunung Gede bisa mendapatkan referensi dan gambaran. Seperti biasa, aku juga akan share dokumentasi perjalanan mendaki gunung seperti postingan blogku yang lain, hihi.

Rencana Pendakian

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini berada di tiga daerah di Jawa Barat; Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Tolong bantu koreksi ya jika salah, hehe. Jadi, Gunung Gede Pangrango ini punya tiga jalur dan dua puncak yang bisa dituju. Jalur pendakiannya bisa melalui Cibodas, Putri, dan juga Selabintana.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Karena tekad yang kuat dan juga semangat yang sangat membara, ceilah, kami merencanakan untuk bisa mendaki dua puncak dalam satu kali perjalanan. Iya, bisa kok menaklukan dua puncak dalam satu kali perjalanan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini. Pilihan pertama kamu bisa mulai pendakian via Putri - langsung menuju puncak Gede - lalu turun dan berkemah di Kandang Badak - esok paginya melakukan summit ke puncak Pangrango. Atau pilihan kedua kamu bisa melakukan sebaliknya; mulai pendakian via Cibodas - berkemah di Kandang Badak - menuju puncak Gede di siang atau sore hari - summit puncak Pangrango di esok hari. Tapi ingat ya, manusia hanya bisa merencanakan. Semuanya kembali ke situasi dan keadaan kalian sendiri.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Untuk harga tiket masuk dan juga simaksi pendakian kami dibantu oleh Aa Jimmy. Aa Jimmy ini warga setempat yang juga buka usaha rumah singgah pendakian. Untuk pendaftaran pendakian mandiri kalian bisa kunjungi website resmi di sini, harganya kurang lebih Rp 29.000 untuk mendaki di hari kerja dan Rp 34.000 untuk di hari libur. Pendaftaran langsung di official website harus dilakukan beberapa hari sebelum pendakian ya, sedangkan kalau dibantu warga bisa dilakukan pada hari yang sama atau on the spot. Untuk pendaftaran melalui bantuan dari warga setempat seperti kami biayanya akan sedikit lebih mahal, kurang lebih jadi Rp 75.000 per orang.

Persiapan Sebelum Pendakian

Persiapan mendaki Gunung Gede - Pangrango ini kami lakukan sebetulnya tiga bulan sebelum hari pendakian. Sedangkan untuk kebutuhan logistik kami persiapkan satu hari sebelum pendakian. Aku dan Temon melakukan persiapan logistik satu hari sebelum pendakian. Kami belanja cukup banyak karena untuk persiapan selama kurang lebih dua hari. Kami belanja ke toko terdekat dengan detail belanja dibawah ini: 



Untuk peralatan kami sudah persiapkan jauh-jauh hari. Permana bertugas mempersiapkan alat untuk kami, terima kasih ya mas bro!. Kami mempersiapkan tenda kapasitas 3 - 4 orang, satu kompor portable, gas kaleng, dan peralatan memasak.


Karena kami enggak mengikuti open trip untuk perjalanan kali ini, setiap orang jadi punya tugasnya masing-masing. Aku dan Temon bertugas untuk membawa kebutuhan logistik seperti air dan makanan dicarrier kami, sedangkan Permana bertugas membawa peralatan berkemah dicarriernya.


Perjalanan Menuju Cianjur

Untuk menuju basecamp pendakian di Cianjur, kami sempat menemui beberapa kendala. Selain karena lokasinya yang cukup jauh dari tempat kami di Cikarang, kendala lainnya adalah enggak ada dari kami yang membawa kendaraan pribadi seperti motor ataupun mobil. Jadi untuk menuju Cianjur satu-satunya cara adalah dengan transportasi umum dengan waktu tempuh yang cukup lama menggunakan kereta dan taksi online.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Kami berangkat dari Stasiun Cikarang kurang lebih pukul 22.00 menuju stasiun Manggarai. Sesampainya di Stasiun Manggarai, kami transit ke kereta menuju Stasuin Bogor dan tiba kurang lebih pukul 12.10 Minggu dini hari. Lalu kami melanjutkan perjalanan dengan transportasi online.

Cukup sulit untuk mendapatkan taksi online. Selain karena jaraknya yang jauh dari Stasiun Bogor - Basecamp Cianjur, beberapa pengemudi mengeluhkan karena kami melakukan perjalanan dini hari. Harga dari aplikasi yang kami gunakan sebesar Rp 210.000, tapi pengemudi menolak dan menawarkan harga dua kali lipat sebesar Rp 400.000. Untungnya setelah beberapa kali mencoba dan menawar, kami bisa mendapatkan tumpangan dengan tarif yang lebih murah sebesar Rp 300.000 sekali jalan.


Pendakian Gunung Gede Via Putri

Setelah sampai di rumah singgah Aa Jimmy pukul 2.02 dini hari, kami melakukan persiapan sebelum pendakian. Kami melakukan packing ulang dan juga persiapan lainnya sebelum mendaki. Kami juga mengisi form yang telah disiapkan oleh koperasi setempat untuk pendataan. Setelah semuanya siap kami mulai berjalan ke pos simaksi untuk pendaftaran ulang.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Kami mulai pedakian di jalur Putri pukul 03.40. Pendakian dimulai dengan menyusuri jalan setapak dengan penerangan yang minim. Oiya, dibandingkan dengan jalur Salabintana dan Cibodas, trek Putri ini adalah yang tercepat dengan waktu tempuh selama 5 - 7 jam tergantung dari kecepatan kalian dan kondisi alam.

Dengan headlamp terpasang dan jaket yang kami kenakan, kami menyusuri jalan menuju Gunung Gede dengan perlahan. Sesekali selama diperjalanan kami beristirahat sambil menghirup udara dini hari yang sangat segar. Meskipun begitu, kami juga berhat-hati karena di Gunung Gede ini cukup banyak satwa liar yang mungkin aktif di malam hingga dini hari. Sepertinya waktu itu kami juga betemu dengan lutung yang lompat dari pohon ke sana-sini.

Perjalanan sedikit tersendat karena kondisi anggota tim kami, Temon, yang kurang baik. Beberapa kali kami terhenti mengunggu untuk Temon mengumpulkan napas dan tenaga. Tak apa, karena puncak enggak akan kemana. Oiya, menurutku medan jalur Gunung Gede via Putri ini memang enggak begitu ramah untuk pendaki pemula, atau kalian yang sudah lama pensiun mendaki seperti Temon. Treknya sih enggak betul-betul jalan setapak, tapi tingkat kecuramannya sudah cukup menanjak bahkan sulit sebelum menginjak pos 1. 

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Enggak terasa matahari mulai menunjukan cahayanya. Kami masih dalam perjalanan menuju puncak Gede. Kami berhenti di pos 1 untuk mengisi energi dengan makan sarapan nasi bungkus yang kami beli di bawah. Perjalanan kami lanjutkan kembali setelah tenaga terisi. Tapi memang enggak bisa dibohongi, tubuh kami memang butuh istirahat. Sekitar pukul 9 pagi kami kembali berhenti untuk tidur sejenak, kecuali aku karena memang aku enggak bisa tertidur dengan mudah seperti Permana dan Temon, atau orang pada umumnya (hmmm).

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Setelah mereka selesai tidur beberapa menit, kami melanjutkan kembali perjalanan. Jujur aku sangat suka suasana hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango via Putri ini. Meskipun treknya membosankan karena semuanya hanya akar dan pepohonan, suasananya sangat asri dan terjaga. Selain itu, pepohonan di sini sangat rindang dan tinggi, jadi kita enggak kepanasan selama pendakian menuju puncak.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Jalur pendakian via Putri ini terdiri dari 5 pos. Ke-5 pos ditandai dengan adanya gazebo kecil atau pondok untuk berteduh. Oiya, kalau kalian kekurangan logistik enggak perlu takut, karena hampir disetiap pos ada warung milik warga setempat. Yup, kalian bisa beli kebutuhan seperti air atau cemilan lainnya meskipun harganya cukup mahal. Untuk air mineral kemasan 600ml dihargai Rp 15.000, sedangkan untuk ukuran 1.5L dihargai dua kali lipatnya. Kalian juga bisa beli snack atau makanan lainnya seperti gorengan mulai dari Rp 2.000 per pcs, atau buah-buahan seperti semangka dan cemilan lainnya.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Singkat cerita waktu menunjukan pukul 12.01, tapi kami belum sampai ke pos 5: Alun-Alun Surya Kencana. Aku ingat kami masih berada di pos 3 atau 4 mungkin. Kami sudah mendaki lebih dari 8 jam namun belum sampai ke tempat berkemah. Iya, kondisi teman kami masih belum membaik. Jadi kami mendaki dengan santai, mesikpun melelahkan karena tas carrier yang cukup berat tapi tak apa. Satu hal yang aku takutkan adalah cuaca. 

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Benar dugaanku, semakin siang cuaca mulai enggak mendukung. Kami diserang oleh kabut. Pengelihatan kami jadi sedikit berkurang jaraknya, udara juga semakin lembab dan yang aku takutkan adalah hujan. Terlebih kami enggak mungkin membangun tenda ditengah serangan kabut dan angin kencang, apalagi kalau hujan. Kami pun bergegas menuju ke pos 5.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Aku dan Permana tiba di pos 5 sekitar pukul 14.15 siang, sedangkan Temon pukul 16.10. Sesampainya di Alun-alun Surya Kencana kabut semakin tebal dan gerimis menyerang. Udara cukup dingin waktu itu dan kami berteduh di warung milih warga setempat. Kami berteduh sampai cuaca memungkinkan untuk kami melakukan perjalanan. Kami berencana untuk berkemah di Alun-Alun Surya Kencana bagian barat supaya dekat untuk summit dan menuju jalur Kandang Badak.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango
Pendakian Gunung Gede Pangrango

Bunga Edelweiss

Setelah cuaca membaik, kami melanjutkan perjalanan menuju Surya Kencana bagian barat. Meskipun mendung, hamparan sabana Gunung Gede nampak indah dihiasi dengan bunga edelweiss. Sesampainya dibagian barat Surya Kencana kami melanjutkan untuk membangun tenda. Kami selesai membangun tenda pukul 17.30. 

Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede Pangrango

Selesai membangun tenda kami makan sambil ngobrol sejenak sambil ngobrol tentang serunya pendakian tadi. Setelah selesai makan kami pun beristirahat. Kami harus mengumpulkan energi untuk summit besok pagi.


Menuju Puncak Gunung Gede

Keesokan harinya kami bangun cukup siang hampir pukul 7 pagi. Yup, kami enggak summit untuk mengejar sunrise karena kelelahan pendakian sehari sebelumnya. Kami keluar dari tenda dan menikmati sarapan pagi dengan memasak beberapa bahan yang kami bawa. Kami memasak mie instan, makan buah, dan juga menggoreng sosis dan nugget yang kami beli. Enggak ada satupun dari kami yang berpengalaman memasak ala chef di gunung, tapi tak apa kami menikmati dan tetap happy kok. 

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede Pangrango


Selesai makan dan merapikan tenda, kami pun melanjutkan perjalanan ke puncak gunung gede dengan carrier yang kami bawa. Kami berencana untuk turun gunung via Cibodas. Perjalanan Cibodas nanti akan lebih panjang karena normalnya paling cepat adalah 6 jam untuk turun.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Perjalanan menuju puncak Gede sama sulitnya dengan pendakian sehari sebelumnya. Tanjakannya cukup curam, tapi treknya mudah untuk dipijak karena banyaknya bebatuan. Suasananya sama teduh dan asrinya jadi kami enggak takut kepanasan meskipun summit siang hari. Aku dan Permana sampai di puncak sekitar pukul 10, sedangkan Temon karena kondisinya masih belum membaik baru sampai hampir pukul 12 siang.

Puncak Gunung Gede Pangrango

Puncak Gunung Gede Pangrango

Puncak Gunung Gede Pangrango

Puncak Gunung Gede Pangrango

Sesampainya dipuncak kami disambut dengan kabut yang cukup tebal. Gunung Pangrango yang ada tepat disebelah pun enggak kelihatan sama sekali. Tapi tak apa, bisa sampai ke puncak dan menikmati suasana bersama dua orang ajaib ini sudah lebih dari cukup. Kami juga enggak lupa berswafoto di tugu puncak Gunung Gede.

Perjalanan Pulang dari Gunung Gede

Puas berswafoto kami bersiap untuk turun dan pulang ke kota. Niat awal kami yang pulang via jalur Cibodas harus kami relakan karena kondisi Temon yang enggak kunjung membaik. Selain karena trek di Cibodas yang panjang, waktu juga sudah cukup siang yang mungkin kami akan sampai basecamp di atas jam 6 sore. Jadi kami memutuskan untuk pulang via Putri kembali.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Perjalanan pulang via Putri juga cukup melelahkan. Selain karena trekknya yang cukup curam saat turun, perjalanan juga semakin sulit karena serangan kabut dan juga hujan yang sesekali turun. Kami agak berpencar saat turun karena kabut dan juga hujan yang turun. Permana sampai pertama di pos pendakian, disusul aku dan Temon dibelakang. Kami bertiga sampai kurang lebih hampir pukul 7 atau lebih mungkin. Sesuai dugaan, kami akan kesorean sedangkan kami juga mengejar kereta di Stasiun Bogor.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Sampai di basecamp Aa Jimmy kami bersiap untuk perjalanan pulang. Setelah membersihkan diri,  packing ulang, dan makan kami bergegas pulang. Perjalanan pulang sedikit terkendala karena transporrtasi umum sudah sangat minim di malam hari. Ada dua pilihan untuk pulang; naik transporasi umum ke terminal yang akan memakan waktu cukup banyak, atau carter mobil warga setempat dengan harga yang cukup mahal. Lagi, karena kami mengejar waktu kami ambil pilihan kedua. Ada warga yang berbaik hati mengantar kami ke Stasiun Bogor dengan ongkos kurang lebih Rp 350.000 sekali jalan. 


Kami sampai Stasiun Bogor pukul 10 malam hari. Kami juga mendapat kereta terakhir menuju Stasiun Manggarai yang berangkat jam 10.22. Selama perjalanan kami beristiahat sampai akhirnya tiba di Stasiun Manggarai jam 11 malam lebih. Kami juga mendapatkan kereta yang terakhir ke Cikarang hampir jam 12 malam. Sampai akhirnya kami tiba rumah masing-masing sekitar pukul 1 atau 2 dini hari. Melelahkan!

Singkat Cerita Pendakian Gunung Gede

Enggak disangka pendakian yang awalnya hanya wacana bisa terlaksana. Persiapan yang dilakukan berbulan-bulan sebelumnya bisa terwujud juga. Meskipun masih banyak kurangnya perjalanan ke Gunung Gede mulai dari transportasi, ongkos yang membludak, dan juga kondisi fisik yang kurang fit kami sangat enjoy perjalanan pendakian gunung ini.

Pendakian Gunung Gede Pangrango

Perlu dicatat untuk kalian yang berencana mendaki Gunung Gede - Pangrango, ada baiknya dipersiapkan cukup matang terutama mulai dari moda transportasi untuk menuju ke sana. Selain itu kondisi fisik juga harus diperhatikan karena meskipun enggak sampai 3000mdpl, trek menuju tempat berkemah dan puncak Gunung Gede bisa dibilang enggak ramah bagi pemula atau mereka yang sudah lama pensiun. Selain itu, kebutuhan logistik juga perlu dipersiapkan karena minimnya sumber air jika mendaki via Putri ketimbang Cibodas.


Yup, singkat cerita pendakian Gunung Gede via Putri ini sangat berkesan buatku. Selain ditemani dua manusia ajaib; Permana & Temon, aku juga bisa menikmati suasana hutan yang asri dan teduh. Dari beberapa gunung yang kudaki sepertinya Gunung Gede dan Merbabu akan jadi salah satu favoritku karena suasananya. Kalau kamu gunung mana yang jadi favoritmu?


Comments

Followers