Nyobain Nanjak Tektok Gunung Gede yang Bikin Ketagihan
Enggak punya banyak waktu tapi lagi pengen banget nanjak? Ya tektok lah. Buat kalian yang belum paham tektok ini beda dengan hiking yang nge-camp ya, tektok ini adalah di mana kalian naik dan turun dari gunung di hari yang sama. Nanjak tektok juga enggak butuh banyak peralatan dan persiapan, cukup bawa perbekalan secukupnya dan kondisi fisik yang fit.
Ngomongin soal tektok, jadi sekitar bulan Oktober kemarin gue dan sohib gue, Permana, pergi ke Gunung Gede untuk nanjak tektok. Kenapa enggak nge-camp aja? Udah pernah waktu itu bertiga sama Temon juga (ceritanya bisa baca di sini), dan kebetulan kemarin gue memang enggak punya banyak waktu, jadi kami nanjak tektok aja. Ini juga jadi pengalaman pertama gue untuk nanjak gunung dengan ketinggian diatas 2500mdpl. Emang enggak capek ya nanjak tektok? Ya sebenernya capek sih, tapi seru kok.
Nah buat lo yang tertarik buat nanjak tektok ke Gunung Gede, gue bakal berbagi cerita selengkapnya di postingan blog gue kali ini ya mulai dari persiapan sebelum pendakian tektok, perjalanan menuju basecamp sampai pendakian Gunung Gede.
Persiapan Menuju Basecamp Putri Gunung Gede
Gue sama Permana pergi ke Cianjur dengan akomodasi pribadi. Iya, kami enggak pakai open trip atau transportasi umum. Satu dua alasan karena memang jarang banget jasa open trip yang buka layanan tektok, dan juga jarak dari rumah kami masih bisa dijangkau biarpun jauh. Kami berangkat dari rumah kami masing-masing di Cikarang, tapi kami ketemuan di Stasiun Bekasi Timur. Perjalanan menuju basecamp di jalur Putri ini kurang lebih 3 - 4 jam kalau naik motor. Ini rutenya ya jalurnya kalau dari stasiun Bekasi Timur: Bantargebang - Cileungsi - Sentul - Puncak - Cianjur.
Persiapan Sebelum Pendakian Tektok Gunung Gede
Sebelum melakukan pendakian, pastikan kondisi fisik dan juga perlengkapan kalian kuat dan lengkap ya. Kalau pendakian tektok, menurut gue cukup persiapkan item-item dibawah ini:
- Sepatu Trekking / Hiking
- Tas ukuran 10 - 15L
- Jas Hujan Ponco
- Headlamp atau flashlight (kalau perlu)
- Jaket dan baju ganti
- Logistik selama pendakian: air minum, makanan ringan, makanan berat (nasi bungkus atau lainnya)
- Nesting dan kompor portable (optional kalau memang pengen atau tasnya cukup besar)
- Simkasi pendakian Gunung Gede
Kok banyak ya? Hahaha. Ya, itu ada beberapa item yang menurut gue ga wajib sih kayak headlamp, nesting dan kompor portable. Kenapa? Kalau kalian sekiranya nanjak di dini hari atau sekiranya bakal turun sampai malam, mungkin perlu bawa senter. Nesting dan kompor juga sangat optional, apalagi trek Putri ini cukup ramai, bahkan ada pedagang dari warga sekitar yang jualan mulai dari kopi, semangka, gorengan dan lain-lain.
Ngomongin persiapan pendakian ini enggak lengkap kalo ga ngomongin budget yang harus disiapin. Nah, sebetulnya ya nanjak tektok ke Gede tuh murah banget lho kalau kalian bawa transport pribadi atau ikut trip yang share cost gitu. Ya kalau pribadi paling agak merogoh kantong cukup banyak buat bayar bensin, karena gue sama Permana habisin bensin 2x full tank untuk pulang pergi Cikarang - Cianjur. Kalau kalian bawa mobil mungkin ketambahan sama ongkos di tol.
Hal lainnya yang harus kalian siapkan adalah makanan dan simaksi. Makanan ini sangat optional ya, bebas mau bawa bekal apa aja. Tapi simaksi itu wajib untuk memasuki kawasan taman nasional. Untuk simaksi sendiri ada dua pilihan; bisa kalian beli dan bayar online ke balai TNGGP via websitenya, atau lewat koperasi warga sekitar. Beli online lebih murah sebetulnya, tapi harus dari jauh hari dan ada batasan jumlah pembelian. Kalau gue kemarin lewat koperasi warga sekitar jalur Putri yang buka layanan basecamp. Kami ke Basecamp Zimmy, dan si aa ini bantu urusin semuanya sampai beres. Kami bayar kurang lebih sekitar Rp 100.000 per orang. Kok mahal? Soalnya kami menginap satu malam sebelum pendakian di basecamp, lalu ada biaya parkir juga yang dikenakan. Pokonya nanjak berdua kemarin itu habis Rp 200.000an.
Pendakian Tektok Gunung Gede
Setelah semua persiapan lengkap, waktunya nanjak tektok. Sebelum mulai pendakian, kalian harus pastikan beberapa hal ya mulai dari waktu pendakian, cuaca dan juga perbekalan. Pastikan juga kondisi fisik kalian fit supaya kalian pun nyaman dan happy selama pendakian.
Kami mulai pendakian jam setengah 5 pagi. Pendakian tektok Gunung Gede itu membutuhkan waktu kurang lebih 3 - 4 jam. Kalau kalian mau coba trail run, mungkin cuma 1 - 2 jam juga sudah sampai Surya Kencana atau mungkin puncak, tergantung kecepatan dan kondisi fisik kalian. Kemarin gue sama Permana nempuh waktu 4 jam untuk sampai Surya Kencana.
Udaranya ya masih cukup dingin, jadi waktu mulai pendakian masih pakai jaket sampai gerbang rimba atau pos 2 mungkin ya. Sesampainya di pos 3 sudah cukup terang, dan kami istirahat sebentar sambil makan nasi bungkus yang kami bawa dari basecamp. Setelah cukup istirahat kami lanjut nanjak lagi dan kami sampai di pos 5 Alun-alun Surya Kencana sekitar jam 9 kurang. Sayangnya, cuaca hari itu enggak begitu bersahabat. Waktu pendakian dari pos 1 - 4 itu cukup cerah, tapi sesampainya di Alun-alun Surya Kencana cuacanya berubah jadi berkabut.
Seneng banget bisa balik lagi ke Alun-alun Surya Kencana. Udaranya seger banget, meskipun saat itu lagi berkabut dan cukup dingin ya. Tapi gue enjoy aja lari-lari sana sini pake kaosan doang sama celana pendek, hahaha. Gue sama Permana jalan juga sampai ke sisi Barat, tapi masih kabutnya enggak sepenuhnya hilang. Awalnya kami mau lanjut nanjak ke puncak, tapi kalau cuacanya begitu ya buat apa juga. Jadi kami cuma haha hihi aja di Surken sampai kurang lebih jam 11 atau 12 siang.
Sudah nunggu sampai siang pun cuacanya masih mendung berkabut. Jadi kami memutuskan untuk kembali turun. Di tengah jalan waktu di pos 3 atau 4 itu turun gerimis, tapi untungnya kami bawa jas hujan ponco yang langsung kami pakai. Lucunya, begitu sampai di pos 1 cuacanya malah cerah. Ya meskipun tanahnya tetep basah karena mungkin sudah hujan lebih dulu di bawah.
Cuaca yang cerah ini juga enggak cuma bikin kami para pendaki senang dong, tapi juga satwa liar yang ada di TNGGP. Sewaktu di dekat gerbang rimba gue lihat Lutung Ekor Panjang yang lompat sana-sini dari pohon ke pohon. Sayangnya susah banget dapatin fotonya, cuman gue berhasil rekam Lutung Jawa nya pas lompat. Enggak tahu kenapa seneng banget kalau lihat satwa liar bebas gitu dialamnya.
Setelah lewatin pos 1, jangan lupa duduk santai ya sambil nikmati pemandangan kota Cianjur dari ketinggian. Ini beberapa snapshot yang aku berhasil ambil, cakep kan pemandangannya? Jujur seru banget sih nanjak tektok ke Gunung Gede. Pasti sih gue bakal balik lagi.
Jadi begitulah cerita pendakian tektok gue ke Gunung Gede. Gue tahu dan paham kok belum lama ini bumi Cianjur sedang dilanda musibah, tapi postingan gue ini bukan bermaksud apa-apa ya. Gue hanya membagikan pengalaman dan cerita gue kemarin. Kalau misal ada temen-temen pembaca yang berniat untuk donasi ke korban gempa Cianjur, gue bisa bantu referensi ke beberapa rekan komunitas kayak Backpacker Jakarta atau grup lainnya. Silakan kirim email atau tulis dikolom komentar ya.
Cheers,
Abraham
Comments
Post a Comment