Kalau ngomongin seputar pergunungan di Jawa Tengah itu emang ngga ada habisnya ya. Di sana rasanya masih banyak gunung yang bisa dijelajahin satu per satu. Mulai dari yang paling tinggi dan habis berjam-jam buat ke puncak, sampai yang pendek dan cukup perjalanan 2 - 3 jam aja sudah ada di titik tertinggi juga ada. Ngomongin gunung pendek yang ada di sana, ada satu gunung yang cukup populer berlokasi di Magelang, namanya gunung Andong. Belum lama ini aku berkesempatan juga mendaki tektok ke sana bareng adik, kebetulan dia juga mulai suka naik gunung setelah kemarin katanya iseng naik ke Ungaran di Semarang. Ini dia cerita pendakian tektok kita ke Andong kemarin.
Pendakian tektok ke gunung Andong ini bisa dibilang dadakan, karena emang diluar rencana banget. Aku sebetulnya lagi ada di Boyolali waktu itu karena setelah tugas kantor di Solo, aku sempatkan pulang ke kampung halaman setelah kepulangan terakhir di 2019. Selain ketemu saudara ya di sana juga aku sempatkan untuk jalan-jalan dan eksplor kota susu itu. Sempat bingung sih awalnya mau ke mana karena hampir semua destinasi di Boyolali sudah pernah aku datangi. Sampai akhirnya ingat kalau rumah di sana itu dikelilingi pergunungan. Bahkan dari halaman rumah bisa kelihatan Merbabu - Merapi dengan gagahnya. Akhirnya aku googling aja pendakian terdekat dari rumah.
Sebetulnya kalau dihitung secara jarak, pendakian terdekat dari rumah itu adalah Merbabu via Selo, yang sampai titik basecamp itu cuma butuh waktu 35 menit-an saja. Tapi berhubung ngga full equipped dan prepare, kayaknya belum siap deh tektok 3000 mdpl. Apalagi aku sama adikku udah agak lama ngga olahraga. Jadi akhirnya cari-cari gunung lain dan ketemu lah si kecil Gunung Andong ini. Lokasinya ternayata ngga jauh dari rumah ku, cuma 1 jam 30 menit aja lewat jalur Salatiga - Ampel. Untuk pendakiannya sendiri nanti akan lewat basecamp Sawit di desa Ngablak.
Tentang Gunung Andong
Gunung Andong ini lokasinya di Magelang. Kalau kamu tahu objek wisata Ketep Pass, lokasinya kurang lebih 17 KM dari sana atau tepatnya gunung ini ada di sisi utara gunung Merbabu, dekat dengan jalur Merbabu via Wekas. Gunung ini gampang banget sih untuk di akses, pokoknya kalian cari aja di Googla Maps pasti ketemu.
Gunung ini di punya ketinggian 1726 mpdl aja, dan cukup ramah untuk pemula. Di gunung ini ada tiga puncak; puncak Andong, puncak Alap - Alap, dan puncak makam. Betul, di salah satu puncak gunung ini ada makam yaitu makam ki Joko Pekik. Beliau adalah salah satu tokoh dan juga pemuka agama yang berhasil menyebarkan dan mengajarkan agama islam di desa sekitar sini.
Kenapa dinamain gunung Andong deh? kalo dari yang aku baca sih katanya karena diambil dari nama jenis daun. Andong dari nama daun itu juga disebut andongo, atau artinya berdoa kepada tuhan YME. Tapi cerita lain yang mungkin lebih tepat karena bentuk atau kontur dari gunung ini yang sekilas mirip sama pundak sapi, apalagi kalau dilihat dari samping.
Pendakian Gunung Andong
Gunung ini terbilang pendek dan cukup ramah buat pemula. Untuk rute pendakiannya sendiri ada 6, tapi kemarin aku dan adik aku lewat jalur Sawit. Untuk pendakian via Sawit memakan waktu kurang lebih 2.5 jam kalau santai, ya paling lambat mungkin 3 jam aja sih. Di perjalanan sendiri kamu bakal lewatin 3 pos istirahat + 1 pos air. Untuk jalurnya sendiri ada jalur lama dan baru, dan dua-duanya masih cukup ramah kok untuk pemula. Jalur lama itu sempat ditutup dulu karena ada longsor, makanya dibuat jalur baru. Tapi kalau kamu lewat jalur baru, kamu ngga akan ketemu pos air jadi kamu ngga bisa isi perbekalan. Oiya, untuk simaksi gunung ini on the spot ya, biayanya Rp 45.000 untuk 2 orang, dan harga tersebut sudah termasuk dengan parkir.
Pendakian gunung Andong ini juga lebih mirip tamasya sih menurut aku, karena kamu bakal ketemu warung yang dibuat sama warga. Kalau ngga salah ada di gerbang pendakian, pos 1, pos 2 dan dipuncak itu juga ada 2 atau 3 warung. Untuk pos air sendiri ngga ada penjaganya, tapi ada kran tersedia. Jadi untuk para pendaki dimohon untuk menjaga ya, ngga buang sampah atau buang air sembarangan dekat pos mata air itu.
Lanjut ke cerita pendakian. Awal pendakian kamu akan jalan sedikit menuju gerbang pendakian. Di sana ada tugu gunung Andong yang bisa kamu pakai untuk berfoto. Lalu jalan sedikit kamu akan masuk ke jalur pendakian, setelah itu akan ada anak tangga sampai nanti kamu masuk ke area hutan pinus.
Di pos 1 ke pos 2 juga masih berhias sama hutan pinus. Suasananya damai, tenang sekali. Trekknya juga jelas kelihatan dan konturnya waktu aku mendaki sih agak licin ya karena beberapa hari belakangan turun hujan. Tapi selama pendakian kami cukup happy dan ngga nemuin kendala sih. Di pos 2 Watu Gambir itu ada warung, jadi kamu bisa singgah istirahat sebentar. Atau kamu bisa juga duduk-duduk di batu besar yang ada di dekat trek di sana. Pemandangan dari dekat pos 2 ini juga sudah cukup bagus kok, apalagi kalau cuaca cerah, view Gunung Merbabu bakal kelihatan jelas banget. Dari gerbang menuju pos 1 itu kurang lebih cuma butuh waktu 19 menit aja sih untuk aku dan adik aku. Cukup singkat dan kaget juga sih, mungkin karena saking semangat kali yah.
Perjalanan dari pos 2 ke 3 cukup singkat juga. Treknya masih sama curamnya. Oiya, meskipun ini gunung katanya ramah untuk pemula, aku sih tetap sarankan kalau kalian harus latihan fisik ya. Karena dari awal pendakian sampai nanti pos 3 treknya cukup curam, ya kemiringan 40 - 60 lah mungkin.
Memasuki pos 3 kalian akan lihat dari kejauhan makam ki Joko Pekik. Kalau lagi berkabut dan mendung, vibesnya agak mistik sih dengan adanya makam itu di sana. Kayak ada bangunan misterius dari kejauhan yang sepi orang begitu. Ya mau gimana pun memang ini kan gunung ya, jadi jaga sikap dan sopan santun harus tetap dilakuin sih menurutku.
Aku dan adik aku sampai di puncak gunung Andong dalam waktu kurang lebih 1 jam 9 menit. Cepet kan, kecepetan malah. Harusnya itu paling singkat 1 jam 30 menitan sih, tapi ini kurang dari itu. Ya mungkin karena kita hampir ngga berhenti, dan sekalinya berhenti cuma 2 - 3 menitan aja sih. Lagipula cuaca waktu itu lagi teduh dan agak mendung, jadi kami takut kehujanan juga makanya pengen cepat sampai ke puncak.
Sesampainya dipuncak kami main ke beberapa spot sih, dan juga mampir ke dekat makam juga. Kami juga main ke puncak Alap-alap yang kurang lebih cuma 5 menitan aja dari puncak Andong. Untuk puncak Alap-Alap sendiri punya ketinggian yang lebih rendah di 1692 mdpl, dan lokasinya lebih dekat kalau kamu melakukan pendakian via Pendem. Di puncak sini ada dua warung yang lengkap, mereka jual perbekalan dan juga air jadi kamu ngga perlu takut lapar atau bawa perbekalan yang seadanya.
Pemandangan di Andong ini sebetulnya cantik banget sih, tapi karena waktu naik ke sana lagi mendung jadi ya pemandangannya tembok awan aja deh. Selesai berfoto aku dan adik aku turun kembali ke basecamp. Agak gerimis dan lebih licin sih pas jalan turun, tapi kami sampai dengan selamat tanpa drama kepleseta atau jatuh untungnya. Kami sampai dibawah dengan tempuh waktu kurang lebih 40 menit aja. Biasalah, lari lompat sana sini hahaha.
Buat aku pendakian kali ini emang paling simple sih. Selain deket sama rumah, persiapannya juga ngga ribet. Udah begitu, treknya juga ramah buat pemula plus ada mata air juga ditrek. Aku sih rekomendasiin banget buat kamu untuk mendaki ke sini, apalagi buat kamu yang mau mulai atau coba mendaki gunung sebagai hobi baru.
Jadi begitulah cerita pendakian kami kali ini ke gunung Andong di Magelang. Seru, dan serba dadakan. Ya meskipun aku harus remidial karena ngga dapet view yang cantik, mungkin nanti dilain kesempatan biar bisa camping seru juga bareng adik, pakde dan keluarga lainnya juga. Andong, seru!
Comments
Post a Comment