Another day is another adventure. Bener banget sih menurut aku kutipan kitu. Jadi belum lama ini aku baru aja ada kunjungan kerja (lagi), tapi kali ini ke kota Banjarmasin yang ada di Kalimantan Selatan. Aku jujur belum pernah main, singgah, apalagi kepikiran bisa ke Banjarmasin. Tapi meskipun begitu emang dari dulu agak penasaran sih di Kalimantan itu bagaimana, dan syukurnya ada kesempatan untuk bisa main ke sana jadi.. langsung gas aja kita ngebolang sekalian! Aku habisin waktu selama kurang lebih empat hari di Banjarmasin, dan ini cerita keseruan aku selama ada di sana.
Sedikit cerita tentang kota Banjarmasin. Banjarmasin adalah ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan. Kota ini juga di kenal dengan kota seribu sungai, saking banyak banget sungai yang ada di sana. Warga di sini juga sangat dekat dengan sungai, mulai dari beraktivitas sampai tempat tinggal juga dekat banget sama sungai. Pokoknya sungai dan air itu memang betul-betul sumber kehidupan di sini. Karena menang sangat berhubungan dengan sungai, wisata di sini juga ngga jauh-jauh dari itu. Waktu di sana aku berkesempatan untuk main ke Lok Baintan Floating Market yang ada di sungai Martapura.
Lok Baintan Floating Market
Kalian inget ngga? dulu ada iklan RCTI yang ibu ibu ngacungin jempol? Iklan iconic itu diambil di Banjarmasin. Memang bukan di Lok Baintan sih sungainya, tapi kurang lebih agak mirip lah. Lok Baintan itu sama seperti pasar terapung lainnya yang ada di sini, tapi memang tempat ini dikembangkan khusus menjadi destinasi wisata.
Lokasinya ngga begitu jauh kalau kalian dari pusat kota atau kilometer 0. Kalau lewat jalur darat, butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke sana. Tapi sayangnya kalau lewat jalur darat kalian harus sewa kapal lagi, atau kalian cuma bisa belanja dibantaran sungai itu. Kalau mau lebih seru, kalian bisa sewa kapal dari Siring Kota Banjarmasin untuk pergi ke Lok Baintan. Jadi kalian ngga perlu cari kapal lagi sesampai di sana dan bisa langsung belanja dari atas kapal deh.
Kalau kalian naik kapal dari Siring Kota, kalian harus berangkat di pagi hari sekitar jam 4.30 subuh. Kurang lebih kalian bakal sampai di Lok Baintan kurang lebih di jam 5.40. Eh, kok pagi banget berangkatnya? Jalur air memang lebih lama sih, tapi biarpun begitu kalian bakal disuguhin pemandangan cantik, dan juga suasana sunrise dari sungai Martapura ini. Kebetulan arah kapal pergi itu ke timur jadi kalian bisa secara jelas lihat matahari terbit dari atas kapal. Untuk harga sewa kapal sendiri mulai dari Rp 300.000 untuk satu kapal, dan itu bisa menampung lebih dari 8 orang selama perjalanan ya jadi kalian bisa sesuaikan dengan jumlah orang yang ikut juga.
Setelah kurang lebih 1 jam lebih perjalanan jalur air, akhirnya kami sampai di Lok Baintan. Sesampainya di sana jangan kaget kalau banyak perahu sampan yang dengan semangatnya datangin kapal kalian ya. Banyak banget penjual di sana, mulai dari souvenir, makanan, buah-buahan dan sayur mayur, sampai ada juga yang jual kebutuhan pokok lainnya juga loh. Mereka semangat banget setiap ada wisatawan yang datang, saking semangatnya malah aku yang panik takut sendiri kalau kapal mereka oleng atau terlalu dekat sama kapal kita. Ya takut kebalik aja sih, tapi mungkin mereka sudah biasa dan bisa ngendaliin jadi santai aja.
Kalau penjual perempuan di sini dipanggilnya Acil. Itu kayak sebutan orang Banjar sini yang artinya Bibi atau Tante. Nah para Acil ini punya cara tesendiri buat memikat para pembeli untuk belanja barang dagangannya yaitu dengan bersyair pantun. Betulan, orang Banjar sini jago sekali namanya berpantun. Kayak effortlessly berpikir untuk merangkai kata buat jadi pantun yang lucu. Kurang lebih kayak Madihin Banjar deh. Madihin Banjar itu kesenian daerah setempat, kayak percakapan monolog lucu dari rangkaian syair dan pantun. Pokoknya semua Acil di sana pasti bisa bikin pantun deh. Pengalaman belanja yang paling unik yang pernah aku alamin ya di Banjarmasin ini.
Di sana juga ada yang jual makanan misal kalian pengen sarapan. Aku beli Soto Banjar, dan cobain juga Mie Habang. Soto Banjar itu beda ya sama soto yang umumnya kita makan di pulau Jawa. Apa yang bikin beda itu resep masakannya, kalau Soto Banjar ini ada campuran kapulaga sama cengkeh, jadi ada rasa rempah lainnya. Kuahnya soto ini bening, dan disajikannya sama ketupat, irisan ayam kampung, telur rebus, bihun, ada yang pakai perkedel atau kentang rebus juga. Kalau mie habang itu masakan mie khas Banjar yang warnanya merah mencolok. Warna merahnya sendiri itu memang sengaja dibuat untuk menarik peminat dengan warnanya yang nge-jreng. Tapi tenang, ini dibuat pakai pewarna makanan yang aman kok. Untuk penyajiannya sendiri bisa pakai ayam, telur rebus, dan air jeruk nipis kuit yang khas Banjarmasin. Aku sih suka ya kedua rasa dari masakan ini, cocok dilidah aku. FYI, kalau kalian ke Banjarmasin dan cobain kulineran di sana, pasti bakal banyak nemuin rasa masakannya yang cenderung manis dan gurih.
Selain cobain makanan khas Banjar, aku juga belanja beberapa souvenir lucu untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Di sana murah banget lho, aku dapat 3 tas kecil untuk bunda-bunda yang harganya cuma Rp 100.000, murah banget kan? Tapi untuk topi peci yang aku beli agak mahal sih, harganya Rp 40.000.
Selesai nikmatin sarapan di kapal dan ngobrol haha hihi sama teman-teman dari Banjar, kami pun bersiap untuk pulang kembali ke titik berangkat. Perjalanan pulang kami masih dengan kapal dan juga rute susur sungai yang sama. Kurang lebih memakan waktu hampir satu jam juga kok. Untuk titik pulang kami diantarkan kembali ke titik pertemuan di Siring KM 0 Kota Banjarmasin. Kami sampai di titik kembali itu sekitar jam 9 pagi. Jadi secara keseluruhan tripnya itu makan waktu kurang lebih 4 jam atau lebih ya.
Jadi, begitulah cerita susur sungai yang ada di Kalimantan Selatan ini. Selain bisa lihat sunrise yang cantik di pagi hari, kalian juga bisa cobain keseruan belanja di pasar apung Lok Baintan bersama para acil yang suka adu pantun. Jenaka banget pokoknya mereka. Jangan lupa juga kalau di Banjarmasin cobain namanya Soto Banjar dan Mie Habang yang khas sana. Overall, aku senang banget bisa jelajah ibu kota Kal-Sel ini yang unik, semoga bisa ada kesempatan untuk kembali berkunjung liburan dan jelajah tempat seru lainnya. Sampai bertemu kembali, Banjarmasin! Terima kasih untuk memori dan keseruannya!
Comments
Post a Comment