Mendaki Gunung Slamet: Puncak Tertinggi Di Jawa Tengah Dengan Lautan Awan Indah

Sunrise di Gunung Slamet

Setelah berhasil mendaki gunung tertinggi di Jawa Barat di Maret 2023 lalu, aku malah jadi punya ambisi lain: pergi ke puncak tertinggi di Jawa Tengah, Gunung Slamet. Setelah nemuin hobi baru di awal 2022, aku jadi makin keseringan dan ketagihan buat menjelajah puncak lainnya. Kayak dalam satu bulan itu ada aja trip naik gunung atau perjalanan outdoor lainnya. Di awal Juni 2023 kemarin ini, aku berhasil sampai ke puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah ini bareng sama enam orang temen aku. Pendakiannya seru, menantang, dan banyak kagumnya dengan pemandangan dari puncak, baca cerita selengkapnya di postingan blog kali ini ya.

Tentang Gunung Slamet

Gunung Slamet

Gunung ini merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah dan juga tertinggi ke-2 di pulau Jawa setelah Semeru yang ada di Jawa Timur. Denger-denger sih ini juga gunung tertinggi ke-10 ya di Indonesia. Gunung ini juga ternyata salah satu gunung tunggal terluas di Indonesia loh. Apaan tuh? Maksudnya adalah gunung yang ada disekitar lokasinya, jadi ya cuma satu gunung ini aja. Lokasinya ada diantara 5 kabupaten; Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes. Ketinggiannya 3.428 mdpl, dan bukan hal yang gampang untuk sampai ke puncaknya. Gunung ini juga punya kawah yang aktif, dan cukup sering mengeluarkan asap yang bercampur bau belerang. 

Meskipun masih aktif, gunung ini ngga pernah meletus dalam skala besar kayak Gunung Merapi atau gunung aktif lainnya yang ada di Indonesia. Ya paling cuma batuk kecil atau gempa lokal aja, ngga pernah sampai letusan besar. Nah dari sana lah nama Slamet berasal, dari bahasa Jawa "Selamat". Kalau kata kepercayaan lokal sini sih begitu, dan ada yang bilang juga kalau gunung ini sampai meletus mungkin pulau Jawa bisa terbagi jadi dua bagian. Well, who knows ya~

Pendakian Gunung Slamet 

Gunung Slamet via Bambangan

Untuk sampai ke puncak ada beberapa pilihan jalur yang bisa kamu pilih. Jalur yang paling tua dan cukup terkenal itu ada Bambangan, tapi kamu juga bisa pilih jalur lainnya kayak Dipajaya, Gabuhan atau Guci. Semua jalur pendakian minim sumber air ya, kecuali Guci. Di Guci sendiri katanya ada mushola di jalur dan juga mata air yang hampir ngga pernah kering. Kalau aku sendiri kemarin mendaki lewat jalur Bambangan yang ada di Purbalingga.

Pendakian kali ini bisa dibilang yang paling sulit dari gunung-gunung yang pernah aku daki. Selain karena ngga ada sumber mata air sama sekali, jalur pendakian Gunung Slamet ini jauh banget. Total itu ada 9 pos yang harus dilewatin, dan titik mendaki itu dimulai dari ketinggian kurang dari 1500mdpl. Bayangin aja dulu kalau kamu harus sampai ke puncak yang tingginya ada di 3400an mpdl.

Aku mendaki ke sana bareng 6 temen aku lainnya. Ada Permana temen SMA aku, Alifar dan Haris yang pernah bareng ngertip ke Ciremai, Arin, Erna sama Singgih temannya Alifar yang juga ikut bareng kami. Perjalanan ke sana di mulai dari Cawang ke Purbalingga dari titik pemberangkatan di Cawang. Kami ke sana naik bus bareng open trip yang kami nebeng transport, kurang lebih kayaknya ada 12 - 15 orang sih dalam mobil itu. Kami sampai di Purbalingga itu sekitar jam 4 subuh, setelah drama nyasar diperkampungan orang dan juga cuaca yang lagi agak mendung dan sedikit gerimis. Kami baru ketemu sama Arin dan Singgih di basecamp sekitar jam 6 pagi. Setelah ketemu dan repack perlengkapan, kami memutuskan untuk berangkat mendaki lebih dulu dari teman-teman open trip. Kok bisa? Iya, kan cuma nebeng transport. Jadi peralatan sama logistik kami juga terpisah dari kelompok besar dan cuma buat kami bertujuh aja. Kami mulai mendaki sekitar jam 7.30 pagi.

Gunung Slamet via BambanganGunung Slamet via Bambangan

Gunung Slamet via Bambangan

Perjalanan dari basecamp ke pos 1 ini masih lumayan normal sih, belum yang begitu curam juga. Awal pendakian kamu bakal dikasih view perkebunan warga dengan latar puncak Slamet dari kejauhan, sampai akhirnya masuk ke vegetasi yang agak lebat dan udah banyak pohon cemara. Nanti dijalan juga kalian bakal ketemu sungai kecil, tapi untuk airnya sendiri ngga banyak dan kayaknya sungainya sudah kecampur dan ngga murni dari mata air. Untuk jarak tempuh perjalanan dari ke tiap masing-masing posnya ini berbeda dan bervariasi ya. Untuk awal-awal kalian bisa naik ojek ke pos 1 yang jaraknya lumayan jauh dari basecamp, kurang lebih kalau naik motor itu makan waktu 15 - 20 menit tapi kalau jalan kaki bisa 2.5 jam atau lebih. Untuk ongkosnya sendiri kalau naik ojek itu Rp 60.000 sekali jalan. Kami sampai di pos 1 itu sekitar jam 9.15 pagi, lama ya karena kami ngga pakai ojek dan pilih nikmatin alam pagi hari.

Gunung Slamet via BambanganGunung Slamet via Bambangan

Gunung Slamet via Bambangan

Di pos 1 sendiri ada beberapa warung singgah. Aku sempat berpikir kalau pendakian kali ini ngga akan ada unsur atau kesan tamasya, ternyata di Slamet ini juga sudah ada warung-warung macam di Gunung Gede sana. Pos 1 ini ada diketinggian 1900 mdpl, dan untuk sampai di pos 2 butuh waktu kurang lebih 1 jam atau lebih. Sekedar info juga kalau mendaki Gunung Slamet ini yang paling malesin itu adalah jarak dan waktu dari basecamp - pos 2, selepas dari itu jarak antar pos dan waktu tempuhnya jauh lebih singkat kok.
Gunung Slamet via Bambangan

Gunung Slamet via BambanganGunung Slamet via Bambangan

Gunung Slamet via Bambangan

Kami lanjut perjalanan ke pos 2 dan sampai di sana sekitar jam 10.44. Perjalanan dari pos 1 ke 2 ini sudah masuk vegetasi hutan ya, jadi pohon dan tanamannya sudah berbeda dari yang tadi di bawah. Di pos 2 nanti juga ada warung untuk singgah kok, jadi kamu bisa istirahat sejenak di sana. Oiya, nanti juga kamu akan ketemu persimpangan jalur Dipajaya ditengah jalur.


Pos 3 Gunung Slamet via Bambangan

Lanjutkan perjalanan ke pos 3 dan kami sampai di sana jam 12.21. Kami ber-6 pilih untuk istirahat lebih lama di sana sambil buka bekal nasi bungkus yang kami beli di basecamp tadi. Oiya, kalau kalian mau bekal nasi bungkus itu harganya mulai dari Rp 10.000 - Rp 15.000an aja kok, tapi kalau kalian mau beli makan di trek juga bisa sih cuman menu yang ada paling tempe tahu goreng + tipat.

Pos 4 Samaranthu Gunung Slamet via BambanganPos 4 Samaranthu Gunung Slamet via Bambangan

Burung Anis Gunung

Selesai  makan kami lanjut perjalanan ke pos 4 Samaranthu. Pos 4 ini agak lain dari pos lainnya yang ada di jalur, di sini ngga ada warung sama sekali dan cuma ada pepohonan yang cukup lebat. Pohonnya juga agak tua dan banyak yang rapuh, jadi harus hati-hati. Ada cerita mistis juga sih di pos 4 ini. Kenapa namanya Samaranthu karena katanya itu dari kata Samar dan Hantu. Kalau kalian googling pasti banyak deh artikel yang ulas cerita mistisnya di sana, coba aja. Intinya kemarin pas lewatin pos itu memang kita ngga boleh berjauhan sih. Kalau cerita yang beredar sih katanya di pos itu adalah gerbang menuju kerjaan gaib. Yaaa percaya ngga percaya sih~

Kami sampai di pos 5 yang juga pos camp sekitar jam 2.30 siang. Sebetulnya untuk camp juga bisa kok ke pos 7 kalau mau lebih dekat ke summit. Tapi lahan di sana ngga sebanyak di pos 5 ini, terus masih harus naik lagi ke atas sekitar ya 1 jam lah kurang lebih. Karena kami juga udah lumayan capek, jadi kami putuskan untuk buka tenda dan camp di sini saja.

Pos 5 Gunung Slamet via BambanganPos 5 Gunung Slamet via Bambangan

Suki Dimsum

Kami bawa 2 tenda untuk berkemah. Kami sengaja buat tenda kami berhadapan dan ada satu space ditengah untuk masak nantinya. Atasnya kami kasih flysheet kalau misal nanti hujan atau germis jadi ngga kebasahan juga. Kami selesai bangun tenda dan mulai bersantai sekitar jam 4. Dari situ mulai deh kami masak sampai nanti malam. Semuanya yang ada ditas dikeluarkan, mulai dari cemilan bikin popcorn sampai pas malam hari makan suki dimsum kuah gitu. Seru banget camp sama mereka, banyak bercandanya juga sih. Ada juga tuh satu orang berisik banget nyanyi lagu Yellow versi Aldi Taher. Kayaknya kemarin tuh tenda kita doang yang paling berisik di sana.

Summit Puncak Gunung Slamet

Kalau summit dari pos 5 ini butuh waktu tempuh yang lebih lama daripada kamu ngecamp di pos 7. Kami bangun untuk persiapan summit sekitar jam 3 pagi, padahal baru pada tidur sekitar jam 11 malam. Udaranya pagi itu dingin banget, meskipun ngga hujan ya tapi emang tipikal gunung ini cuacanya ngga menentu dan bisa super dingin. Aku aja sampai bawa thermal blanket untuk antisipasi. Selesai persiapan kami mulai pendakian sekitar jam 4-an.

Pos 7 Gunung Slamet via BambanganGunung Slamet via Bambangan

Jarak dari pos 5 ke 6 itu ngga begitu jauh, begitu juga jarak ke pos 7 juga sebetulnya ngga begitu jauh. Tapi medannya agak curam, jadi kalau kalian bawa tas carrier ya lumayan juga sih. Semisal energi ngga sisa begitu banyak ya memang lebih baik camp di pos 5 saja. Kami sampai di pos 7 itu 4.39, luamyan cepat kan. Di sana kami istirahat sebentar sambil shalat subuh dulu karena ada shelter di sana. Selesai istirahat kami lanjut jalan ke pos 8 yang jaraknya ngga begitu jauh. Kami sampai di sana jam 5.16 dengan suasana yang udah cukup terang ya, warna langit udah mulai berubah dan cahaya matahari mulai keliatan dari jauh. Kami pun lanjut perjalanan ke pos 9 - Plawangan, pos terakhir sebelum sampai ke puncak dan juga trek terberat di jalur ini.

Gunung Slamet via BambanganGunung Slamet via Bambangan

Gunung Slamet via BambanganGunung Slamet via Bambangan

Kami sampai di pos 9 di jam 5.39. Suasananya udah terang di sana, dan kami ketinggalan sunrise dari puncak jadi kami cukup nikmatin matahari terbit dari pos 9 ini. Tapi meskipun ngga dipuncak, pemandangan yang dikasih udah luar biasa cantik banget. Beruntungnya hari itu kami dapat lautan awan dan bersih banget. Meskipun gunung lainnya ngga kelihatan dari sana karena ketutup awan, masih ada dua puncak yang kelihatan dari jauh; Sindoro dan Sumbing. Ini dia beberapa foto yang berhasil kami ambil selama ada di pos 9.
Gunung Slamet via Bambangan

Gunung Slamet via Bambangan

Gunung Slamet via Bambangan

Selesai foto-foto kece di pos 9, kami lanjut perjalanan ke puncak sana. Untuk perjalanan ke puncak itu relatif ya setiap orangnya, ada yang bisa 2 jam atau lebih. Kenapa kok lama banget? susah bor! treknya itu miring banget, kayak bisa 60° lebih malah. Belum lagi kerikil yang tajam ya, dan kadang ada boulder yang jatoh atau bisa hantam kalian. Pokoknya di pos 9 ini harus ekstra hati-hati sih. Wajib banget pakai sarung tangan dan kalau perlu pakai gaiter supaya batu dan kerikil ngga masuk ke celana atau gores kaki kalian. Di sini suka memakan korban juga, kita juga sempat lihat plakat nisan korban yang pernah jatuh di pos 9 ini, jadi harus bisa jaga diri ya.

Puncak Gunung SlametPuncak Gunung Slamet

Puncak Gunung Slamet

Aku  baru sampai ke puncak itu di jam 7.22. Lumayan lama dan melelahkan perjalanannya ke atas sana. Di atas sana aku sama teman-teman lainnya langsung ke plakat atau ke tugu puncak. Nah di puncaknya ini sebetulnya ada banyak tugu ya, tapi kalau yang paling tinggi ya di 3428 mdpl. Puncak lainnya sendiri kamu harus turun bukit kecil dulu dan naik lagi, tapi ketinggiannya lebih rendah dan puncaknya itu cenderung dekat ke kawah yang masih aktif. Karena waktu yang agak mepet, aku ngga sempat ke sana dan cuma nikmatin pemandanan kawah dari kejauhan aja. Kalau misal sampai lebih pagi, mungkin aku udah lari-lari ke sana sih hahaha.

Selesai puas foto-foto di atas kami mulai perjalanan turun. Perjalanan turun aku pikir bakal lebih cepat dari pendakian tadi ya, tapi ternyata ngga. Terkecuali untuk Gunung Slamet ini durasi turun bisa agak lama karena harus hati-hati dari puncak ke pos 9. Ternyata curam banget dan ngeri nyungseb ke bawah gitu loh! Kalau yang dihantam itu tanah sih ngga apa-apa ya, masalahnya ini batu pegunungan yang keras sama tajam.

Gunung Slamet via Bambangan

Kami sampai kembali di camp itu sekitar jam 10.30an. Sebagian dari kami langsung packing, dan sebagian lagi masak untuk makan sebelum turun. Kami baru mulai turun itu sekitar jam 12.30an. Perjalanan ke bawah lumayan cepat kok, tapi ya sempat terhambat soalnya kadang sesekali kabut dan gerimis kecil jadi harus berteduh dulu. Kalau naik kemarin ngga naik ojek, pas turun kami naik ojek karena harus kejar waktu dan takut hujan turun. Kami semua sampai di basecamp sekitar jam 5 sore, dan mulai perjalanan balik ke Jakarta sekitar jam 6.

Trip ke Gunung Slamet kali ini above expectation aku sih. Semuanya dapat pokoknya, susah senang serunya dapat semua. Mulai dari treknya yang luar biasa bikin capek karena panjang dan curam, sampai guyonan receh selama perjalanan dengan lagu Aldi Taher dan jokes tentang ranjau, semuanya berkesan. Selama naik gunung juga baru di sini sih yang masak-masaknya seru banget sampe bikin suki, ya meskipun nasi gurih ngga jadi di masak, mungkin nanti cobain masakan ala chef Arnold wanna be nya dilain pendakian. Pemandangan dari gunungnya juga keren banget, gokil sih apalagi di Plawangan dan puncak. Pokoknya ngga nyesel deh pergi ke ke sini.

Gunung Slamet via Bambangan

Terima kasih buat yang kalian yang ikut trip kali ini ya. Semoga ngga kapok dengan receh dan usilnya saya ini hahaha. Sampai jumpa di trip gunung lainnya ya, see you!

Comments

Followers