Pendakian Gunung Sumbing; Tertinggi Ke-3 di Pulau Jawa

Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Pemandangan dari Puncak Gunung Sumbing

Tetap naik gunung saat yang lain sudah naik pelaminan. Sebuah prinsip hidup masa muda yang mungkin sebagian orang diusiaku juga sedang dalam fase itu. Setelah sukses menginjak puncak tertinggi Gunung Slamet yang ada di Jawa Tengah, muncul ambisi lainnya yaitu mendaki Triple S Jawa Tengah lainnya; Sumbing dan Sindoro.

Dengan ambisi dan tekad yang kuat, aku mengajak sobat pendakian lainnya untuk ikut menyusun rencana pendakian. Pasukan pendakian ke Gunung Slamet pun aku ajak kembali untuk ikut; Deo, Arin, dan Bocil Erna. Ini sedikit cerita pendakian ke Gunung Sumbing, Triple S yang juga puncak tertinggi ke-dua di Jawa Tengah.

Tentang Gunung Sumbing

Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Gunung Sumbing via Garung

Gunung Sumbing berada di tiga wilayah yaitu Wonosobo, Temanggung dan Magelang. Gunung ini berjenis stratovolcano dengan status yang bisa dibilang sedang tidur. Iya, gunung ini sebenarnya masih aktif tapi masih aman untuk kegiatan pendakian gunung. Gunung ini juga menjadi gunung tertinggi ke-dua di provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 3371 mdpl. Untuk mendaki ke sini ada beberapa jalur yang bisa dicoba yaitu Banaran, Mangli, Gajah Mungkur, Parakan, Bowongso dan juga Garung. Setiap jalur pendakian punya ciri khas masing-masing, dan kami kemarin berkesempatan mendaki lewat jalur Garung dengan ciri khasnya yang punya Balapan MotoGP Ojek Gunung dan juga jalur dengan pemandangan gunung Sindoro tepat di belakang kami.

Bingung ngga sih kenapa dinamain Gunung Sumbing? Dari beberapa sumber artikel yang aku baca, sejarahnya gunung ini dulu bernama Sembung seperti yang dituliskan di manuskrip Bujangga Manik. Kalau menurut cerita lokal sini, dinamakan Sumbing karena sobekan bekas letusan puluhan tahun silam yang membuat luka celah di puncak dan terlihat seperti sobekan sumbing. Celah itu sendiri terlihat jauh lebih jelas dari arah Wonosobo atau sisi timur gunung.

Pendakian Gunung Sumbing jalur Garung

Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Basecamp Gunung Sumbing via Garung

Mendaki melalui jalur Garung ini kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 4 - 5 jam untuk sampai ke camp area yang ada di pos 3. Untuk total pos sampai ke puncak ada 5, dengan pos ke-5 sebagai puncaknya.

Jalur Garung ini adalah jalur yang bisa dibilang cukup menantang dan juga punya pemandangan tercantik. Disebut cantik karena kalau cuaca sedang cerah kamu bisa melihat indahnya pemandangan Gunung Sindoro dibelakang, bahkan sejak kamu masih ada di basecamp kamu bisa liat dengan jelas kecantikan Gunung Sindoro. Disebut juga menantang karena jalurnya selain cukup terjal, kamu juga bisa merasakan naik ojek dengan kecepatan tinggi menuju pos 1. Ojek yang dikelola warga lokal ini juga cukup memicu adrenalin karena cukup ngebut dijalan yang berbatu dan juga terjal. Kamu juga harus naik dikursi depan bukan belakang karena untuk menstabilkan beban penumpang dijalan yang curam. Untuk naik ojek ini, kamu harus mempersiapkan uang sebesar Rp. 30.000 dalam satu kali perjalanan. Meskipun cukup menantang untuk sebagian orang, ojek ini juga cukup memangkas waktu pendakian jadi 10 menit, ketimbang harus jalan ke pos 1 yang butuh waktu sekitar 2 sampai 2.5 jam.

Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Pos 2 Gunung Sumbing via Garung

Setelah sampai di pos satu, kalian bisa melanjutkan trekking di jalur yang ada. Trekking pendakian Gunung Sumbing via Garung cenderung didominasi trek tanah hutan dengan sedikit bebatuan. Sedikit informasi kalau kalian mendaki di musim hujan trekking jadi cukup sulit karena treknya jarang dikelilingi akar untuk pegangan. Selama perjalanan ke pos selanjutnya juga kalian juga bisa singgah di warung warga setempat yang ada di pos 2, Pengkolan Sembilan, dan juga pos 3 di camp area.

Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Sedikit tips untuk kamu yang mau mendaki ke sini, pilih musim yang tepat supaya dapat cuaca yang mendukung. Kalau kamu mendaki di musim panas dan cukup cerah sepanjang perjalanan, kamu bisa lihat pemandangan jelas Gunung Sindoro selama pendakian. Cuma kekurangannya adalah memang sumber air yang cukup minim di jalur Garung ini, malah bisa dibilang ngga ada mata air sama sekali. Tapi kalau kamu mendaki di musim hujan, kamu bakal menemukan atau melihat langsung air terjun atau sungai alami dari aliran air hujan yang turun. Saran aku kalau kamu mau nyaman mendaki, mungkin di bulan Mei dan Juni, atau menjelang masuk musim panas.

Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Camp Area Pendakian Gunung Sumbing via Garung

Camping ground untuk para pendaki di Gunung Sumbing jalur Garung ada di pos 3. Di pos 3 selain ada warung terakhir dan juga ada emergency shelter untuk pendaki. Di camping ground pos 3, kamu bisa bersantai sambil memandangi pemandangan Gunung Sindoro dari kejauhan.

Summit Gunung Sumbing Jalur Garung

Pendakian Gunung Sumbing via Garung

Meskipun gunung ini ngga punya banyak pos untuk sampai ke puncak, bukan berarti jalur yang dilalui juga mudah ya kawan. Perjalanan menuju ke puncak dari pos 3 camp area kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 2.5 - 3.5 jam perjalanan tergantung dengan kondisi fisik dan juga cuaca. Setelah melalui pos 3 itu kamu akan banyak menemui trek yang berbatu dan cukup terjal. Ngga jarang kamu bakal lewatin area yang mirip seperti sabana, tapi dengan tingkat kecuraman yang cukup ekstrim. Sebetulnya diarah pendakian menuju puncak, kamu bakal nemuin monumen kenangan korban yang meninggal di pendakian Gunung Sumbing, tapi kemarin waktu aku mendaki ke sini sama teman-teman aku ngga merasa melewati atau melihat monumen kenangan itu sih.

Pendakian Gunung Sumbing via Garung

Sewaktu pendakian aku dan teman-teman ke puncak, kami mendapatkan cuaca yang cukup cerah. Mungkin karena selama pendakian sehari sebelumnya kami kehujanan cukup lama, jadi dini hari itu diberi cuaca yang tidak berawan. Sangat jelas dibelakang kami terlihat si cantik Gunung Sindoro yang dikelilingi sedikit awan tipis di dini hari. Kami suka sesekali melihat cahaya senter lampu dari arah sana yang menandakan para pendaki di Gunung Sindoro juga sedang melakukan summit ke puncak.

Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Pemandangan Gunung Sindoro dari Gunung Sumbing

Satu hal yang paling aku suka dari pendakian Gunung Sumbing jalur Garung ini adalah pemandangannya. Gunung Sumbing ini berada di sisi timur, sedangkan Sindoro berada di sisi barat. Karena posisinya ini setiap pagi hari ketika menuju puncak Sumbing dan kalau posisi cuaca sangat cerah, kamu bisa menyaksikan cantiknya Gunung Sindoro yang dihiasi cahaya dari golden hour sunrise. Sesuai dengan namanya Sindoro dari kata Sundara atau Sundari yang berarti Indah dalam bahasa sansekerta. Ini ada beberapa foto yang berhasil aku dokumentasikan selama pendakian ke puncak Sumbing.

Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Pemandangan Gunung Sindoro dari Gunung Sumbing

Pemandangan Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Pemandangan Gunung Sindoro dari Gunung Sumbing

Seperti biasa, aku ngga pernah sampai di puncak tepat ketika masih gelap untuk mendapatkan momen matahari terbit di sana. Tapi untunglah pemandangan cantik Sindoro dari sini sudah sangat lebih dari cukup. Aku dan teman-teman terkagum dibuatnya. Kami sama sekali ngga berekspektasi kalau pemandangan dari Sumbing jalur Garung akan secantik ini. Apalagi sehari sebelumnya kami terus diguyur hujan.

Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Melanjutkan perjalanan ke puncak Sumbing, kami berjalan kurang lebih hampir 3 jam sampai akhirnya tiba di puncak. Di puncak Gunung Sumbing kamu bisa menjelajahi ketiga puncak yang ada mulai dari yang terpendek sampai tertinggi yaitu puncak Kekawah, Sejati, dan Rajawali. Kamu juga bisa turun ke bawah menuju ke kawah atau melihat Segoro Wedi. Segoro Wedi Gunung Sumbing itu adalah tempat lautan pasir hasil dari kawah yang bisa kamu datangi. Di sana punya pemandangan yang cantik dan juga dikelilingi sabana yang cukup luas. Kamu juga bisa melihat makam yang ada di sana yang menurut cerita adalah makam Ki Ageng Makukuhan. Sayangnya waktu kemarin aku dan teman-teman ke sana kami ngga bisa turun ke bawah karena sudah cukup siang dan terik, takutnya nanti untuk turun ke camp area akan memakan waktu cukup lama.

Puncak Kekawah Pendakian Gunung Sumbing via GarungPendakian Gunung Sumbing via Garung

Pendakian Gunung Sumbing via Garung Puncak Sejati Pendakian Gunung Sumbing via Garung

Meskipun ngga bisa turun untuk lihat Segoro Wedi, aku berkesempatan untuk menginjak ketiga puncak yang ada di Gunung Sumbing. Untuk sampai ke ketiga puncak juga ternyata membutuhkan perjuangan yang cukup melelahkan juga. Dari puncak Kekawah untuk ke Sejati membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit, itupun dengan medan yang cukup sulit karena harus dengan tali webbing dan juga berjalan dipinggir tebing. Kalau setelah hujan atau cuaca sedang badai, aku sangat merekomendasikan untuk cukup bertahan di Kekawah atau turun kembali ke camp karena trek menuju Sejati cukup ekstrim. Puncak selanjutnya adalah Rajawali yang tertinggi di Sumbing, tapi untuk sampai ke sana kamu harus melalui Puncak Sejati terlebih dahulu. Sedangkan untuk menuju Puncak Rajawali sendiri kamu membutuhkan waktu 30 - 45 menit lagi. Jalan menuju Rajawali juga bisa dibilang jauh lebih berat karena harus turun tebing sekitar 30 meter, lalu naik kembali sekitar 100 meter dengan medan yang terjal dan tepat bersebelahan dengan jurang. Bahkan aku sampai ngga bisa merekam dokumentasi seperti apa terjalnya karena harus fokus dengan pijakan kaki dan pegangan tangan.

Puncak Rajawali Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Puncak Rajawali Gunung Sumbing

Pendakian Gunung Sumbing via GarungSegoro Wedi Pendakian Gunung Sumbing via Garung

Pendakian Gunung Sumbing via Garung

Aku dan Deo sampai di puncak Rajawali, sedangkan Arin dan Bocil hanya sampai Sejati. Medannya sulit dan sudah cukup siang, itupun aku dan Deo sampai di sana sekitar jam 8.30 pagi. Di Puncak Rajawali juga ada salah satu makam yang cukup di keramatkan oleh warga, sampai dibuat penanda di sana. Bentuk makamnya seperti batu yang ditumpuk, tapi kalau kamu sadar di batu itu ada ukir dan pahatan. Setelah sedikit menjelajah di puncak Rajawali, aku dan Deo pun turun untuk menuju camp menyusul Arin dan juga Bocil. Kami semua sampai di camp area sekitar jam 11 siang.

Perjalanan turun menuju basecamp dari camp area kurang lebih memakan waktu yang sekitar 4 - 5 jam waktu itu. Sebenarnya bisa lebih cepat, tapi sayangnya kami juga diguyur hujan sampai bawah. Sebelum turun juga kami terpaksa buka tenda meskipun waktu itu sudah turun gerimis. Jadi tas kami bebannya juga cukup bertambah dengan air, belum lagi trek yang semakin licin dan minim pegangan pohon ataupun akar. Karena itu aku sangat rekomendasiin untuk kamu yang mau mendaki Gunung Sumbing jalur Garung pastikan di musim yang tepat dan tidak sering hujan seperti di bulan Mei - Agustus. Kami semua sampai di basecamp kurang lebih sekitar jam 18.15, sudah cukup larut dan kami  langsung bersih-bersih untuk perjalanan kembali menuju ke Jakarta. Kami semua sampai di Jakarta sekitar jam 3 atau 4 dini hari di hari Senin.

Puncak Kekawah Pendakian Gunung Sumbing via Garung
Pasukan Pendakian Gunung Sumbing via Garung

Gunung Sumbing ini menurutku punya ceritanya tersendiri. Di mulai dengan menaiki ojek warga lokal yang terkenal cukup menantang adrenalin, sampai pemandangan yang ditawarkan di jalur Garung ini juga beneran cantik dan indah. Aku beneran amazed dengan pemandangan di pagi hari waktu sunrise di golden hour, begitu melihat ke belakang ke Sindoro sampai speechless dibuatnya. Beneran deh, kalian harus coba mendaki ke Sumbing lewat jalur Garung. Thank you buat Arin, Bocil dan Deo yang sudah menyempatkan waktunya buat mendaki bareng ke Gunung Sumbing. See you on next trip!

Comments

Followers